Hmi Cabang Langsa serukan: Hidup perempuan Indonesia !

|

Ilustrasi
Aceh — Dengan adanya polemik yang sedang bergejolak saat ini, Berbicara tentang Poligami. Sekretaris Umum HMI Cabang Langsa Abdi Maulana serukan. “Poligami tidak perlu ditolak atau diharamkan, MPU Aceh dan DPR Aceh harus lebih bijak dalam mengkaji tentang Poligami, jangan mencampuradukkan kasus nikah sirih sebagai faktor poligami,” katanya, Aceh
Dia tambahkan, jangan mengedepankan pemikiran nafsu birahi kalian!! Tetapi pikirkan dampak yang terjadi, anak-anak dan perempuan yang akan menerima beban moral terhadap poligami, perempuan mana yang ikhlas di madu? Ibu tiri mana yang kasih sayang terhadap seorang anak melebihi ibu kandung?
“Dalam Poligami yang menerima penderitaan ialah anak-anak dan perempuan, manusia mana di muka bumi ini yang dapat berperilaku adil? Sangat jauh bahkan tidak ada yang mendekati dari akhlak rasullullah,” tandasnya.
Menurutnya, berbicara agama, MPU Aceh dan DPR Aceh tidak boleh ikut-ikutan seperti partai PSI, itu pemimpinnya non-muslim.
Sebentar lagi pembelajaran agama tidak boleh dilakukan di sekolahan, apakah itu juga kalian setujui? “Hari ini kondisi negara Indonesia sedang menjalani fase pengulangan sejarah!, ingat! Pengulangan sejarah sedang kita jalani hari ini,” katanya.
Seluruh kebijakan-kebijakan harus dikaji sematang-matang mungkin, hukum yang adil itu statusnya independensi, tidak ada yang merugikan sebelah pihak.
“Poligami. Ya, satu pihak saja diuntungkan, supaya laki-laki bisa memuaskan berahinya terhadap lebih dari satu perempuan. Pertanyaan apakah boleh perempuan berpoliandri?” ocehnya.
Jangan mencontoh mantan Gubernur Aceh yang saat ini dikerangkeng; yang selalu dijenguk istri sirihnya.
Lelaki mana yang tidak mengingkan istri lebih dari satu, Poligami harus sesuai dengan yang disampaikan al-Quran dan al-Hadist, tetapi hari ini Poligami sebagai ajang pencitraan yang dilakukan oleh oknum yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Pikirkan juga, anak-anak dan perempuan, yang dimana belakangan ini sering terjadi kekerasan terhadap mereka, dan di tambahkan lagi dengan kasus Poligami itu sama saja mendeskriminasikan anak-anak dan perempuan, maka oleh sebab itu kita harus menjaga dan melindungi anak-anak dan perempuan. Hidup anak indonesia, hidup perempuan indonesia.
MPU Aceh juga harus berhati-hati dalam mengambil keputusan, ditakutkan MPU Aceh sedang menjadi target politik kain sarung, pahami,” tutupnya. (A)

Related Posts

0 comments:

Posting Komentar